Selasa, 17 April 2012

pada sebuah senja....



aku, kamu dan senja...
duduk ditepian jingganya.
tak ada lagi kata yang bicara. hanya ingin larut di warna semburatnya.
"kamu mencintainya?" tanyamu.
aku tak menjawab. inginnya diamku terdengar sebagai jawaban buatmu.
"begitu dalam?" tanyamu lagi. tapi kali ini suaramu terdengar cuma sebatas keluhan.
"rasanya memang aku harus menerima. bahwa memang seharusnya tak pernah ada "kita" dari mulanya..." matamu menatap hampa ke arah matahari yang sebentar lagi dimakan lautan.
"maafkan aku..." cuma itu. cuma itu yang bisa keluar dari bibirku. itu pun lirih, hampir tertutup suara ombak.
"tak perlu minta maaf untuk sesuatu yang kelak membahagiakanmu.."
saat itu sungguh ingin aku berteriak sambil mengguncangkan badanmu, "AKU TIDAK AKAN PERNAH BAHAGIA TANPA KAMU!" tapi keberanianku hilang dibawa angin pantai.
"aku merelakanmu. karena tak ada kuasaku meghalangi kebahagiaanmu...." kamu menghela nafas panjang.
"tapi simpan aku dalam hatimu. suatu saat, ketika dia yang kau namakan bahagia itu berpaling darimu, aku pastikan aku akan tetap ada berdiri disini untukmu.."  lembut kau genggam tanganku diatas pasir yang mulai dingin. kemudian kita kembali tenggelam dalam diam. lalu senja merebahkan dirinya seiring butiran-butiran bening yang keluar dari sudut mata.
"aku akan tetap sayang padamu. ingat itu... dan setiap senja datang, yang akan aku lakukan adalah merindumu"
kau kecup keningku penuh kelembutan, kubalas pelukan penuh penyesalan.
aku, kamu dan senja.


garis takdir kita kali ini belum bersimpangan, mungkin suatu hari nanti cinta kita baru bertemu masanya.. au revoir..




Tidak ada komentar:

Posting Komentar