lalu tanpa memaksa membuat aku melupa segala.
tentang dia, masa lalu ku yang penuh luka.
"hidup itu selalu tentang pilihan, sayang" katamu waktu itu,
"sekarang waktunya kamu....." lalu kamu menyeruput kopi hangat yang kita pesan di kafe sore itu.
"aku tak akan memintamu memilih antara aku atau dia. aku tidak sekejam itu..." lanjutmu sambil tersenyum.
"aku rela menunggu... kalau menurutmu ada sesuatu yang harus kau ambil di masa lalu, kembalilah. tapi kalau kau mau aku bantu belajar merelakannya, aku tunggu kamu di ujung jalan sana..."
betapa ingin aku merengkuhmu waktu itu. menjadi hangat di hatimu yang penuh ikhlas..
tapi nyaliku hilang. lalu cuma ada diam dan kopi yang setengah dingin di meja........
~~
itu setahun yang lalu...
betapa waktu mengalir tanpa terasa...
"terima kasih sudah menyelamatkanku, mengajari aku artinya keikhlasan..."
kata-kataku itu mungkin tak cukup mengungkapkan betapa beruntungnya aku telah menemukanmu.
sore ini di kafe yang sama. dua cangkir kopi kita nikmati berdua.
perjalanan masih panjang.
jangan lepaskan pengangan.
kita baru saja mulai, sayang.......
sederhana. begitulah kita memulakan cinta.
mencoba mereka-reka bahagia
walau luka masih menyisa...
mencoba mereka-reka bahagia
walau luka masih menyisa...