Senin, 30 April 2012

pada sebuah hujan

hujan datang tiba-tiba. seperti hadirmu yang tanpa ku minta,
lalu tanpa memaksa membuat aku melupa segala.
tentang dia, masa lalu ku yang penuh luka.
"hidup itu selalu tentang pilihan, sayang" katamu waktu itu,
"sekarang waktunya kamu....." lalu kamu menyeruput kopi hangat yang kita pesan di kafe sore itu.
"aku tak akan memintamu memilih antara aku atau dia. aku tidak sekejam itu..." lanjutmu sambil tersenyum.
"aku rela menunggu... kalau menurutmu ada sesuatu yang harus kau ambil di masa lalu, kembalilah. tapi kalau kau mau aku bantu belajar merelakannya, aku tunggu kamu di ujung jalan sana..."
betapa ingin aku merengkuhmu waktu itu. menjadi hangat di hatimu yang penuh ikhlas..
tapi nyaliku hilang. lalu cuma ada diam dan kopi yang setengah dingin di meja........
~~
itu setahun yang lalu...
betapa waktu mengalir tanpa terasa...
"terima kasih sudah menyelamatkanku, mengajari aku artinya keikhlasan..."
kata-kataku itu mungkin tak cukup mengungkapkan betapa beruntungnya aku telah menemukanmu.
sore ini di kafe yang sama. dua cangkir kopi kita nikmati berdua.
perjalanan masih panjang.
jangan lepaskan pengangan.
kita baru saja mulai, sayang.......


sederhana. begitulah kita memulakan cinta.
mencoba mereka-reka bahagia
walau luka masih menyisa...


Rabu, 18 April 2012

mendendam rindu...


inginnya ku bohongi saja sang waktu.
pura-pura lupa bahwa pertemuan kita masih lama..
tapi bagaimana bisa kalau setiap detik rindunya membiru.
lebam di hatiku…
lalu kemudian cuma bisa menghisap sisa harummu di bajumu yang tertinggal dirumah..
awas, lihat saja nanti waktunya datang perjumpaan.
rindu ini akan ku lempar ke depan mukamu sayang!

Selasa, 17 April 2012

pada sebuah senja....



aku, kamu dan senja...
duduk ditepian jingganya.
tak ada lagi kata yang bicara. hanya ingin larut di warna semburatnya.
"kamu mencintainya?" tanyamu.
aku tak menjawab. inginnya diamku terdengar sebagai jawaban buatmu.
"begitu dalam?" tanyamu lagi. tapi kali ini suaramu terdengar cuma sebatas keluhan.
"rasanya memang aku harus menerima. bahwa memang seharusnya tak pernah ada "kita" dari mulanya..." matamu menatap hampa ke arah matahari yang sebentar lagi dimakan lautan.
"maafkan aku..." cuma itu. cuma itu yang bisa keluar dari bibirku. itu pun lirih, hampir tertutup suara ombak.
"tak perlu minta maaf untuk sesuatu yang kelak membahagiakanmu.."
saat itu sungguh ingin aku berteriak sambil mengguncangkan badanmu, "AKU TIDAK AKAN PERNAH BAHAGIA TANPA KAMU!" tapi keberanianku hilang dibawa angin pantai.
"aku merelakanmu. karena tak ada kuasaku meghalangi kebahagiaanmu...." kamu menghela nafas panjang.
"tapi simpan aku dalam hatimu. suatu saat, ketika dia yang kau namakan bahagia itu berpaling darimu, aku pastikan aku akan tetap ada berdiri disini untukmu.."  lembut kau genggam tanganku diatas pasir yang mulai dingin. kemudian kita kembali tenggelam dalam diam. lalu senja merebahkan dirinya seiring butiran-butiran bening yang keluar dari sudut mata.
"aku akan tetap sayang padamu. ingat itu... dan setiap senja datang, yang akan aku lakukan adalah merindumu"
kau kecup keningku penuh kelembutan, kubalas pelukan penuh penyesalan.
aku, kamu dan senja.


garis takdir kita kali ini belum bersimpangan, mungkin suatu hari nanti cinta kita baru bertemu masanya.. au revoir..




Senin, 16 April 2012

sebuah catatan perjalanan...




saya bukan penyair... hanya kebetulan menyukai puisi dan kata-kata indah... kata-kata yang keluar dari hati tapi tidak berani mampir lewat bibir ini. jadi saya pinjam jari jemari untuk menari mewakilkannya...
kopi saya pilih karena dia adalah teman dekat saya sejak dulu. menyenangkan menghabiskan waktu bersamanya. dalam suka ia meramaikan, dalam duka ia menenangkan...
untuk selanjutnya, blog kecil sederhana ini akan menjadi tempat coret-coretan saya berbagi cerita tentang hidup, tentang bahagia, tentang luka, tentang saya, tentang dia, tentang mereka, tentang cinta....

salam kopi